Kisah Mualaf: YouTuber Jepang yang Menemukan Cahaya Islam

Awal Perjalanan: Rasa Penasaran yang Berbuah Hidayah

by:  Theshiner

Aki Hoshino (bukan nama asli) adalah seorang YouTuber asal Jepang yang cukup terkenal karena kontennya yang membahas budaya, kehidupan sehari-hari, serta perjalanannya ke berbagai negara. Namun, satu hal yang membedakan Aki dari banyak konten kreator lain adalah ketertarikannya pada budaya Islam dan kehidupan Muslim.

Semua bermula ketika Aki berteman dengan seorang Muslim asal Indonesia yang bekerja sebagai mahasiswa di Tokyo. Mereka sering bertukar cerita tentang budaya masing-masing, dan Aki mulai penasaran dengan gaya hidup Muslim yang disiplin, terutama dalam hal ibadah seperti salat lima waktu dan berpuasa.

“Bagaimana mungkin seseorang bisa bangun sebelum matahari terbit setiap hari hanya untuk beribadah?” pikirnya suatu hari.

Ketertarikannya semakin dalam ketika ia berkunjung ke sebuah masjid di Tokyo. Ia terkesan dengan suasana yang damai, jamaah yang ramah, dan bagaimana orang-orang yang tidak saling mengenal bisa berdiri bersama dalam satu shaf tanpa melihat status sosial.

Mencoba Berpuasa Ramadan

Suatu hari, Aki menantang dirinya sendiri untuk mencoba berpuasa Ramadan bersama teman-teman Muslimnya. Ia tidak memiliki kewajiban untuk melakukannya, tetapi ingin merasakan langsung bagaimana kehidupan seorang Muslim di bulan suci tersebut.

Hari pertama terasa sangat berat baginya. Ia tidak terbiasa menahan lapar dan haus sejak subuh hingga matahari terbenam. Namun, yang lebih mengagetkan adalah bagaimana perasaannya berubah saat azan magrib berkumandang.

“Saya merasa begitu bersyukur hanya untuk segelas air dan sepotong kurma,” katanya dalam salah satu videonya.

Hari demi hari berlalu, dan semakin lama ia merasa ada ketenangan yang luar biasa dalam dirinya. Ia mulai memahami bahwa puasa bukan sekadar menahan lapar, tetapi juga tentang kesabaran, keikhlasan, dan refleksi diri.

Puncak Perjalanan: Momen Syahadat

Ketertarikannya terhadap Islam semakin dalam. Aki mulai membaca Al-Qur’an dalam terjemahan bahasa Jepang, mendengarkan kajian, serta berdiskusi dengan para mualaf yang pernah mengalami perjalanan serupa.

Pada suatu malam, ia duduk sendiri di kamarnya, memikirkan segala yang telah ia pelajari. Air matanya menetes saat menyadari bahwa selama ini ia mencari ketenangan dalam berbagai hal—popularitas, materi, perjalanan ke berbagai negara—tetapi tidak pernah menemukannya.

Hingga Islam datang dan mengisi kekosongan itu.

Akhirnya, dengan hati yang mantap, Aki memutuskan untuk mengucapkan syahadat. Ia melakukannya secara live di kanal YouTube-nya, disaksikan oleh ribuan pengikutnya dari berbagai negara.

Banyak yang terharu, termasuk para pengikut non-Muslimnya yang tidak menyangka ia akan mengambil langkah besar ini.

“Ini bukan tentang mengubah identitas saya. Ini tentang menemukan kebenaran yang selama ini saya cari,” katanya setelah mengucapkan dua kalimat syahadat.

Hikmah dari Perjalanan Aki

  • Hidayah bisa datang dari mana saja – kadang hanya dari rasa penasaran sederhana, dari pertemanan, atau dari pengalaman kecil yang menggetarkan hati.
  • Islam membawa ketenangan – Siapa yang tulus mencari kebenaran, akan menemukan kedamaian sejati di dalamnya.
  • Hijrah butuh keberanian – tidak semua orang berani mengubah hidupnya, tetapi Aki membuktikan bahwa mencari kebenaran adalah langkah yang layak diperjuangkan.

Kini, Aki tetap aktif sebagai YouTuber, tetapi kontennya lebih banyak membahas perjalanannya sebagai seorang Muslim baru, tantangan yang ia hadapi, dan bagaimana Islam telah mengubah hidupnya.


Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *