Tidur di Waktu Pagi

Aghnia

REDAKSI EHYAL STDI IMAM SYAFI’I JEMBER- Waktu pagi adalah saat yang tepat untuk memulai aktivitas. Saat udara masih segar dan tubuh bersemangat. Bukan hanya itu, ada sesuatu yang spesial dengan waktu pagi ini; yaitu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam secara khusus mendoakan keberkahan untuk waktu ini sebagaimana yang disebutkan dalam sebuah hadis, Dari sahabat Shokhr Al Ghomidiy, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

اللَّهُمَّ بَارِكْ لأُمَّتِى فِى بُكُورِهَا

“Ya Allah, berkahilah umatku di waktu paginya.” (HR. Abu Daud no. 2606. Hadis ini dishohihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shohih wa Dho’if Sunan Abi Daud)

Ibnu Baththol mengatakan, “Hadis ini tidak menunjukkan bahwa selain waktu pagi adalah waktu yang tidak diberkahi. Sesuatu yang dilakukan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam (pada waktu tertentu) adalah waktu yang berkah dan beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah sebaik-baik uswah (suri teladan) bagi umatnya. Adapun Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengkhususkan waktu pagi dengan mendoakan keberkahan pada waktu tersebut daripada waktu-waktu yang lainnya karena waktu pagi adalah waktu yang biasa digunakan manusia untuk memulai aktivitas. Waktu tersebut adalah waktu bersemangat. Oleh karena itu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengkhususkan doa pada waktu tersebut agar seluruh umatnya mendapatkan berkah di dalamnya.” (Syarhul Bukhari Libni Baththol, 9/163, Maktabah Syamilah).

Namun, tidak sedikit orang yang merasa kesulitan untuk bangun pagi. Seringkali, setelah melaksanakan salat subuh, mereka lebih memilih untuk kembali mendatangi kasur empuknya dan menarik tinggi selimutnya seiring dengan semakin naiknya matahari. Mereka tak kuasa menahan kantuk, apalagi ditambah suasana yang mendukung untuk kembali melanjutkan mimpi.

Para ulama memakruhkan tidur setelah salat subuh, sebagaimana dijelaskan oleh Ibnul Qayyim rahimahullah,

وَمِنَ المكْرُوْهِ عِنْدَهُمْ : النَّوْمُ بَيْنَ صَلاَةِ الصُّبْحِ وَطُلُوْعِ الشَّمْسِ فَإِنَّهُ وَقْتٌ غَنِيْمَةٌ

“Di antara hal yang makruh menurut para ulama adalah tidur setelah salat subuh hingga matahari terbit karena waktu tersebut adalah waktu memanen ghonimah (waktu meraih kebaikan yang banyak.” (Madarijus Salikin, 1: 369)
Dari ‘Urwah bin Zubair, beliau mengatakan,

كان الزبير ينهى بنيه عن التصبح ( وهو النّوم في الصّباح )

“Dulu Zubair melarang anak-anaknya untuk tidur di waktu pagi.”
Urwah mengatakan,

إني لأسمع أن الرجل يتصبح فأزهد فيه

“Sungguh jika aku mendengar bahwa seorang itu tidur di waktu pagi maka aku pun merasa tidak suka dengan dirinya”. (HR. Ibnu Abi Syaibah 5: 222 no. 25442 dengan sanad yang shahih).

Tidur pagi adalah kebiasaan yang seharusnya dihindari oleh seorang muslim. Karena akan ada banyak kebaikan yang terlewat dan ada banyak kerugian yang didapat, di antaranya:
1. Tidak mendapatkan barokah pagi
Sebagaimana hadis Sakhr bin Wada’ah al Ghamidi radhiyallahu ‘anhu, bahwasannya Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Ya Allah berikanlah berkah kepada umatku di pagi hari mereka”. Ini adalah doa yang agung yang Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam panjatkan agar umatnya memberi perhatian yang besar kepada waktu pagi.

2. Menyebabkan malas dan tidak bersemangat di sisa harinya
Ibnul Qayyim rahimahullah berkata, “Pagi hari bagi seseorang itu seperti waktu muda dan akhir harinya seperti waktu tuanya.” (Miftah Daris Sa’adah, 2/216).
Amalan seseorang di waktu muda berpengaruh terhadap amalannya di waktu tua. Jadi jika seseorang di awal pagi sudah malas-malasan dengan sering tidur, maka di sore harinya dia juga akan malas-malasan.

3. Menghambat datangnya rezeki
Ibnul Qayyim rahimahullah berkata, “Empat hal yang menghambat datangnya rezeki adalah [1] tidur di waktu pagi, [2] sedikit salat, [3] malas-malasan dan [4] berkhianat.” (Zaadul Ma’ad, 4/378)

4. Menyebabkan berbagai penyakit badan; di antaranya adalah melemahkan syahwat.
Ibnul Qayyim ketika menjelaskan masalah banyak tidur, beliau rahimahullah mengatakan, “Banyak tidur dapat mengakibatkan lalai dan malas-malasan. Banyak tidur ada yang termasuk dilarang dan ada pula yang dapat menimbulkan bahaya bagi badan. Tidur pagi juga menyebabkan berbagai penyakit badan, di antaranya adalah melemahkan syahwat.” (Zaadul Ma’ad, 4/222).

Setelah mengetahui, atau bahkan merasakan sendiri banyaknya kerugian yang didapat jika kebiasaan tidur pagi ini terus berlanjut, sudah selayaknya bagi seorang muslim untuk berusaha mengubah kebisaan buruk tersebut. Memang, bukan hal mudah untuk mengubah sesuatu yang sudah menjadi kebiasaan sehari-hari. Seribu cara yang diberikan tidak akan mempan jika tidak dibarengi dengan kesungguhan dan tekad yang kuat dari dalam diri. Satu hal yang sangat penting yang tidak boleh dilupakan adalah, doa. Berdoalah kepada Allah agar senantiasa diberikan kekuatan, kesabaran, dan keistiqomahan dalam menjalankan ketaan.
Wallahu a‘lam
Semoga Allah selalu memberi taufiq dan hidayahnya kepada kita semua.

Sumber:
– Sudah Tahu Keberkahan di Waktu Pagi?. Muhammad Abduh Tuasikal, MSc. Halaman web: https://rumaysho.com/36-semangat-di-waktu-pagi-yang-penuh-berkah.html
– Hukum Tidur Pagi Setelah Subuh. Muhammad Abduh Tuasikal, MSc. Halaman web: https://rumaysho.com/10435-hukum-tidur-pagi-setelah-shubuh.html
– Ruginya Tidur Setelah Subuh. Ismiati Ummu Maryam. Halaman web: https://muslimah.or.id/2208-ruginya-tidur-setelah-subuh.html
– Kebiasaan Tidur Pagi Ternyata Berbahaya. Muhammad Abduh Tuasikal, MSc. Halaman web: https://rumaysho.com/42-kebiasaan-tidur-pagi-ternyata-berbahaya.html


Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *