By: Sherein
REDAKSI EHYAL STDI IMAM SYAFI’I JEMBER-
Sobat Ehyal, tahukah julukan ini? sama seperti Indonesia yang dijuluki dengan Negeri 1001 kecantikan karena pesona alam dan keberagaman ciri khas budayanya. Maka Negri 1001 Malam ini juga kaya akan sejarah peradaban Islamnya. Julukan ini diambil dari karya sastra terkenal dari Baghdad, yaitu Alf Lailah wa Lailah atau Kisah Seribu Satu Malam.
Negri ini berada di Timur Tengah tepatnya Irak, yang ber ibukota kan Baghdad. Didirikan oleh kekhalifahan Abbasiyah yakni Al-Manshur, di tahun 762-767H.Kota ini menjadi pusat peradaban Islam dibawah kekuasaan Daulah Abbasiyyah,tepatnya di bawah pimpinan Khalifah Harun Ar-Rasyd (786-809 M) dan anaknya Al Ma’mun (813-833).
Dibawah pemerintahan Khalifah Harun Ar Rasyd Baghdad berkembang menjadi pusat peradaban dunia, serta menjadi pusat pendidikan dan perdagangan hanya dalam waktu satu generasi setelah didirikan. Banyak ilmuwan dari berbagai daerah datang ke Baghdad untuk memperdalam ilmu pengetahuan yang ingin mereka pelajari. Sebagai pusat ilmu pengetahuan bagi dunia Islam, Baghdad membangun berbagai institusi pendidikan. Salah satunya adalah Bait al-Hikmah, perpustakaan yang menyimpan buku-buku ilmu pengetahuan, didirikan oleh Khalifah Al-Ma’mun.
Selain itu, Baitul Hikmah didirikan sebagai lembaga yang menjadi pusat kajian berbagai bidang ilmu. Di Baghdad juga terdapat banyak akademi, sekolah tinggi, dan sekolah umum, termasuk perguruan terkenal seperti Nizamiyah. Baghdad juga melahirkan cendekiawan yang karyanya memberi kontribusi besar bagi perkembangan ilmu pengetahuan, seperti Al-Khwarizmi (penemu aljabar, Al-Razi (ahli fisika dan kedokteran),dan para imam mazhab Hanafi, Syafi’i, serta Hambali.
Kekhalifahan Bani Abbasiyah memimpin selama tiga abad, dengan gaya kepemimpinan islam untuk memperkuat pemerintahan nya, dan memajukan ilmu pengetahuan serta budaya di Timur Tengah. Namun, pada tahun 940 M, kekuasaan mereka melemah ketika bangsa non-Arab, terutama Turki, dan kemudian Mamluk di Mesir pada abad ke-13, mulai berkuasa dan memisahkan diri dari kekhalifahan.
Sayangnya Baghdad mengalami kehancuran akibat serangan dari bangsa Mongol Pada tahun 565 H/1258 M, selain itu penyebab runtuhnya Baghdad ialah Lemahnya sistem pemerintahan politik Bani Abbasiyah yakni dengan kemerosotan moral para khalifah serta perebutan kekuasaan di pusat pemerintahan. Berakhirnya kepemimpinan dinasti Abbasiyah juga menjadi awal kemunduran peradaban islam,karena Baghdad menjadi pusat kebudayaan dan peradaban Islam.
Sumber:
https://almanhaj.or.id/14051-peristiwa-keruntuhan-khilafah-bani-abbasiyah.html
Leave a Reply